Puisi Hati Nelayan Berlari dalam gelisah, Menerjang badai Kau tahu harapan belum sirna Sempatkah kau menatap awan lagi Tak kala debur ombak masih meneriakkan asa Kau bertarung bersama tentara tentara kecil, sedang dan besar Basah kuyup tertempa laut asin Menyatu dengan peluh dan rintih Berdiri sendiri Di bawah layar terkembang Wahai samudra kaulah tinta bagi hidupnya Ceritakanlah kembali Hari-harinya dalam sonata yang indah Dalam simponi ombak-ombak yang meliuk kesana kemari Kau pentaskan sebuah panggung abadi Sungguh.. Aku tak sabar menunggunya Tak lupa pula lengkungan senyumnya Berjalan sabar menyisir teluk senja Saat matahari beristirahat sejenak dari pekerjaanya Siapakah namamu sebenarnya Bermain dengan dadu tuhan di neraka dunia Tempat yang dalam sedalam gubuk hades Dan tempat yang gelap, Segelap hati yang tidak tenang Telah kubaca ceritamu Telah kulukis kisahmu Samudrapun kehabisan tinta untuk merangkumkan hidup mu Kini kusdari Hidup tak selalu