Puisi Hati Nelayan
Berlari dalam gelisah, Menerjang badai
Kau tahu harapan belum sirna
Sempatkah kau menatap awan lagi
Tak kala debur ombak masih meneriakkan asa
Kau bertarung bersama tentara tentara kecil, sedang dan besar
Basah kuyup tertempa laut asin
Menyatu dengan peluh dan rintih
Berdiri sendiri
Di bawah layar terkembang
Wahai samudra kaulah tinta bagi hidupnya
Ceritakanlah kembali Hari-harinya dalam sonata yang indah
Dalam simponi ombak-ombak yang meliuk kesana kemari
Kau pentaskan sebuah panggung abadi
Sungguh..
Aku tak sabar menunggunya
Tak lupa pula lengkungan senyumnya
Berjalan sabar menyisir teluk senja
Saat matahari beristirahat sejenak dari pekerjaanya
Siapakah namamu sebenarnya
Bermain dengan dadu tuhan di neraka dunia
Tempat yang dalam sedalam gubuk hades
Dan tempat yang gelap, Segelap hati yang tidak tenang
Telah kubaca ceritamu
Telah kulukis kisahmu
Samudrapun kehabisan tinta untuk merangkumkan hidup mu
Kini kusdari
Hidup tak selalu semanis madu
Terkadang se Asin ombak laut yang menerjam batu.
Nelayan
Rakit berayun sopan
Di iringi perahu papan
Dengan nahkoda berpakaian hitam
Membela laut menuju harapan
Hujan dan panas menjadi teman yang setia
Gelombang dan angin menjadi hiburan
Demi harapan yang bertumpuk
Mendapatkan ikan dan udang
Demi anak istri yang menanti
Nelayan....
Menjalani kerja dengan ikhlas
Membantu para konglomerat mengisi perut
Tak pernah brontak dan protes
Dengan nasib yang tak kunjung membaik
Di sertai hidup yang Pas-pasan.
Nelayan Tua
Angin laut berhembus lembut
Bersenandung kecil
Menandaskan kisah
Keluh kesah mencari nafkah
Yang berjuang tampa mengharap sedekah
Menerjang ombak menantang maut
Demi mendapat sekeranjang harta
Harta amis yang sangat berharga
Sebagai penyambung nyawa keluarga
Yang setia di peraduan
Senantiasa menunggu dan berdo'a
Untuk keselamatan dan kelancaran
Demi mereka kau rela bertaruh nyawa
Mengharap semuanya
Senyum ikhlas membuat mu bahagia
Nelayan Tua sang penakluk lautan.
Sang Nelayan Pencari Nafkah
Hamparan putih pasir pantai
Menyengat tapak kaki tak beralas
Nyiur lambaian kelapa menyapa
Sang pencari nafkah bergegas kelaut luas
Di sambut ombak yang berkejar menerjang sampan
Kokoh tekat sang pencari nafkah
Perduli ombak dan karang menantng
Demi ibadah yang berkah
Sobatku sang nelayan pencari nafkah
Berguruku pada semangat mu
Berkacaku pada tekad ibadahmu
Sekecil apapun hasil
Engkau terima tampa keluh
Engkau nikmati dan syukuri
Banggaku menyambutmu guru
Guru dalam kehidupan
Mengais nafkah yang berkah
Tampa perlu mengemis apalagi berbuat bengis
Engkaulah yang mengerti Arti berkah dari Nafkah
Nelayan Tak Lagi Mengeluh
Bergulung ombak dengan keras
Memecah batu karang di batas
Biarkah buih mengalir lepas
Menuju laut luas
Disini aku berdiri tegak
Tiada malsut untuk bergalak
Ku hanya ikut semarak
Riuh tawa nelayan kelak
Ikan Cumi-cumi, lepiting dan udang
Selalu turut ikut mengundang
Di santap saat bersuka dan berdendang
Itulah hasil lautku yang segudang
Nelayan tak lagi mengeluh
Walau kian sulit melempar sauh
Tak terhitung mengalir peluh
BBM Tetap melambung jauh
Cintaku tak pernah cukup
Melihat nelayan tanganya menangkup
Hanya angin yang tergantang
Lepas bersama kabut yang menantang
Tuhan pemilik kehidupan
Jangan kau hembuskan badai topan
Karena mereka nyaris tak makan
Tak tahu kemana membangun harapan.
Berlari dalam gelisah, Menerjang badai
Kau tahu harapan belum sirna
Sempatkah kau menatap awan lagi
Tak kala debur ombak masih meneriakkan asa
Kau bertarung bersama tentara tentara kecil, sedang dan besar
Basah kuyup tertempa laut asin
Menyatu dengan peluh dan rintih
Berdiri sendiri
Di bawah layar terkembang
Wahai samudra kaulah tinta bagi hidupnya
Ceritakanlah kembali Hari-harinya dalam sonata yang indah
Dalam simponi ombak-ombak yang meliuk kesana kemari
Kau pentaskan sebuah panggung abadi
Sungguh..
Aku tak sabar menunggunya
Tak lupa pula lengkungan senyumnya
Berjalan sabar menyisir teluk senja
Saat matahari beristirahat sejenak dari pekerjaanya
Siapakah namamu sebenarnya
Bermain dengan dadu tuhan di neraka dunia
Tempat yang dalam sedalam gubuk hades
Dan tempat yang gelap, Segelap hati yang tidak tenang
Telah kubaca ceritamu
Telah kulukis kisahmu
Samudrapun kehabisan tinta untuk merangkumkan hidup mu
Kini kusdari
Hidup tak selalu semanis madu
Terkadang se Asin ombak laut yang menerjam batu.
Nelayan
Rakit berayun sopan
Di iringi perahu papan
Dengan nahkoda berpakaian hitam
Membela laut menuju harapan
Hujan dan panas menjadi teman yang setia
Gelombang dan angin menjadi hiburan
Demi harapan yang bertumpuk
Mendapatkan ikan dan udang
Demi anak istri yang menanti
Nelayan....
Menjalani kerja dengan ikhlas
Membantu para konglomerat mengisi perut
Tak pernah brontak dan protes
Dengan nasib yang tak kunjung membaik
Di sertai hidup yang Pas-pasan.
Nelayan Tua
Angin laut berhembus lembut
Bersenandung kecil
Menandaskan kisah
Keluh kesah mencari nafkah
Yang berjuang tampa mengharap sedekah
Menerjang ombak menantang maut
Demi mendapat sekeranjang harta
Harta amis yang sangat berharga
Sebagai penyambung nyawa keluarga
Yang setia di peraduan
Senantiasa menunggu dan berdo'a
Untuk keselamatan dan kelancaran
Demi mereka kau rela bertaruh nyawa
Mengharap semuanya
Senyum ikhlas membuat mu bahagia
Nelayan Tua sang penakluk lautan.
Sang Nelayan Pencari Nafkah
Hamparan putih pasir pantai
Menyengat tapak kaki tak beralas
Nyiur lambaian kelapa menyapa
Sang pencari nafkah bergegas kelaut luas
Di sambut ombak yang berkejar menerjang sampan
Kokoh tekat sang pencari nafkah
Perduli ombak dan karang menantng
Demi ibadah yang berkah
Sobatku sang nelayan pencari nafkah
Berguruku pada semangat mu
Berkacaku pada tekad ibadahmu
Sekecil apapun hasil
Engkau terima tampa keluh
Engkau nikmati dan syukuri
Banggaku menyambutmu guru
Guru dalam kehidupan
Mengais nafkah yang berkah
Tampa perlu mengemis apalagi berbuat bengis
Engkaulah yang mengerti Arti berkah dari Nafkah
Nelayan Tak Lagi Mengeluh
Bergulung ombak dengan keras
Memecah batu karang di batas
Biarkah buih mengalir lepas
Menuju laut luas
Disini aku berdiri tegak
Tiada malsut untuk bergalak
Ku hanya ikut semarak
Riuh tawa nelayan kelak
Ikan Cumi-cumi, lepiting dan udang
Selalu turut ikut mengundang
Di santap saat bersuka dan berdendang
Itulah hasil lautku yang segudang
Nelayan tak lagi mengeluh
Walau kian sulit melempar sauh
Tak terhitung mengalir peluh
BBM Tetap melambung jauh
Cintaku tak pernah cukup
Melihat nelayan tanganya menangkup
Hanya angin yang tergantang
Lepas bersama kabut yang menantang
Tuhan pemilik kehidupan
Jangan kau hembuskan badai topan
Karena mereka nyaris tak makan
Tak tahu kemana membangun harapan.
Komentar
Posting Komentar