Langsung ke konten utama

Alat tangkap Payang dan Rampus




ALAT PENANGKAPAN IKAN TRADISIONAL
A.     PAYANG

Pengertian :

Payang adalah pukat kantong yang digunakan untuk menangkap gerombolan ikan permukaan (pelagic fish). Kedua sayapnya berguna untuk menakut-nakuti atau mengejutkan serta menggiring ikan untuk masuk ke dalam kantong. Cara operasinya adalah dengan melingkari gerombolan ikan dan kemudian pukat kantong tersebut ditarik ke arah kapal.

Konstruksi dan Bahannya :


Menurut Sudirman dan Mallawa (2004) alat tangkap payang terbuat dari bahan serat sintetis jenis nylon multifilament.  Panjang jaring keseluruhan bervariasi dari puluhan meter smpai ratusan meter.  Berdasarkan klasifikasi dari FAO, alat tangkap ini digolongkan sebagai jaring lingkar.  Struktur alat tangkap ini adalah sebagai berikut :
1.    Sayap: payang mempunyai dua bagian sayap yaitu bagian sayap kiri dan bagian sayap kanan. Konstruksi bagian atas dan bawah dari sayap berbeda ukuran dan bahan dari sayap ini terbuat dari bahan PA.
2.      Badan, terdiri atas 6 bagian
3.      Kantong (cod end) adalah merupakan tempat berkumpulnya ikan yang terjaring.
4.   Tali ris atas (Head Rope) berfungsi sebagai tempat mengikatkan bagian sayap jaring, badan jaring (bagian bibir atas) dan pelampung.
5.     Tali ris bawah (Ground Rope) berfungsi sebagai tempat mengikatkan bagian sayap jaring, bagian badan jaring (bagian bibir bawah) jaring dan pemberat.
6.      Tari penarik (selambar) Berfungsi untuk menarik jaring selama di operasikan.
7.    Pelampung (float): tujuan umum penggunan pelampung adalah untuk memberikan daya apung pada alat tangkap payang yang dipasang pada bagian tali ris atas (bibir atas jaring) sehingga mulut jaring dapat terbuka. 
8.    Pemberat (Sinker): dipasang pada tali ris bagian bawah dengan tujuan agar bagian-bagian yang dipasangi pemberat ini cepat tenggelam dan tetap berada pada posisinya (dasar perairan) walaupun mendapat pengaruh dari arus.
Secara umum payang yang paling banyak digunakan adalah payang Tegal yang terdiri dari sebuah kantong panjang dan dua buah sayap kiri dan kanan.

Teknik pengoperasian :

Penangkapan dengan jaring payang dapat dilakukan baik pada malam maupun siang hari. Untuk malam hari terutama pada hari-hari gelap (tidak dalam keadaan terang bulan) dengan menggunakan alat bantu lampu petromaks (kerosene pressure lamp). Sedang penangkapan yang dilakukan pada siang hari menggunakan alat bantu rumpon/payaos (fish aggregating device) atau kadang kala tanpa alat bantu rumpon, yaitu dengan cara menduga-duga ditempat yang dikira banyak ikan atau mencari gerombolan ikan. Kalau gerombolan ikan yang diburu tadi kebetulan tongkol dalam penangkapan ini disebut oyokan tongkol. Penggunaan rumpon untuk alat bantu penangkapan dengan payang meliputi 95% lebih.
Penangkapan dengan payang dan sejenisnya ini dapat dilakukan baik dengan perahu layar maupun dengan kapal motor. Penggunaan tenaga berkisar antara 6 orang untuk payang berukuran kecil dan 16 orang untuk payang besar.

Daerah Penangkapan :

Daerah penangkapan dan payang ini pada perairan yang tidak terlalu jauh dan pantai atau daerah subur yang tidak terdapat karang. Hasil tangkapan terutama jenis-jenis pelagik kecil (layang, solar, kembung, lemuru, tembang japuh dan lain-lain). Hasil tangkapan sangat tergantung keadaan daerah dan banyak sedikitnya ikan yang berkumpul disekitar rumpon.


 
C.      JARING RAMPUS

Pengertian :
Jaring rampus merupakan jenis dari alat tangkap jaring insang yang dioperasikan di dasar perairan dengan cara menghadang ruaya ikan. Berdasarkan pola renang ikan, pengoperasian jaring insang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaring insang hanyut yang ditujukan untuk menangkap jenis ikan pelagis dan jaring insang dasar yang ditujukan untuk menangkap jenis ikan demersal (Ayodhyoa 1981).

Menurut Nomura dan Yamazaki (1977), jaring rampus yang dioperasikan di dasar perairan diklasifikasikan ke dalam jaring insang dasar. Konstruksi jaring rampus berbentuk empat persegi panjang yang memiliki ukuran mata jaring yang sama pada seluruh bagian jaring, terdiri atas pelampung yang berada di bagian atas jaring dan pemberat yang berada di bagian bawah jaring (Subani dan Barus 1989). Konstruksi alat tangkap jaring rampus untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 3


Konstruksi Alat Tangkap Jaring Rampus  dan Bahannya :





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknik Pengoperasian Trawl (Cantrang )

kapal penagkapan ikan dengan alat tangkap Trawl 1     Kapal Pukat Hela Kapal penangkap ikan yaitu kapal yang secara khusus dipergunakan untukmenangkap ikan termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.   Berdasarkan pengertian kapal secara umum, kapal pukat hela merupakan jenis kapal penangkap yang digunakan khusus untuk penangkapan ikan yang menggunakan pukat hela yang telah didesain secara kdengan fisik kapal yang kuat serta peralatan yang menunjang. Kapal pukat hela dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini. Gambar 1 .Kapaloperasipukatudang (Petani, 2012) Menurut Ardidja (2010), dalam pengelompokannya kapa pukat udang dibagi menjadi empat kelompok, yaitu: 1.       Kapal pukat hela belakang, jenis kapal ini dapat berukuran 200GT. Kapal-kapal berukuran lebih dari 300 GT dilengkapi dengan slip way dan roller di buritan, yang berfungsi sebagai alur pukat hela. 2.       Kapal pukat hela samping, jenis kapal ini merupakan kapal yang didesain untuk meng

Alat Tangkap Purse Seine

2.1 Kapal Perikanan Kapal perikanan dikaitkan dengan bidang pekerjaannya yang sangat dinamis dan berisiko tinggimengharuskan kapal memiliki stabilitas yang cukup.   Berdasarkan ketentuan bahwa kapal perikanan harus memiliki stabilitas awal (Initial stability) tidak kurang dari 0,6 meter ( Ardidja2007) .             Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian/eksplorasi perikanan( UU No. 45 Tahun 2009 Tentang perikanan). 2.2   Kapal Purse seine Ardidja 2010, Mengatakan. Kapal pukat cincin ( puse seine ) adalah kapal yang paling penting dan efektif untuk menangkap sekumpulan (Schooling) ikan yang berada di dekat permukaan.Sebagai sarana pengamatan ikan dibangun tempat panjarwala (crows nest) di tiang utama, pada kapal pukat cincin berukuran besar (tuna purse seine) dibangun

Teknik Pengoperasian alat tangkap Huhate Atau Sering Disebut Dengan Pole and Line

1 Definisi Huhate Huhate atau sering disebut dengan pole and line adalah alat tangkap yang menggunkan tongkat/joran (pole) dan tali (line) . Huhate termasuk alat tangkap yang selektif karena pada umumnya hanya menangkap ikan cakalang saja. Jika ditinjau dari cara penangkapan dan pengopersian alat, huhatetermasuk alat tangkap yang ramah lingkungan. Ikan yang menjadi target tangkapan huhate adalah ikan pelagis besar, yaitu cakalang (skipjack) . Ada kalanya tuna berukuran kecil, sekitar 5-10 kg, juga tertangkap. Di Indonesia huhate pada umumnya dioperasikan di kawasan perairan Indonesia tengah dan timur. Di kawasan perairan Indonesia barat, pancing huhate jarang digunakan oleh para nelayan.        Penangkapan dengan huhate menggunakan umpan berupa ikan-ikan kecil yang disukai oleh cakalang. Umpan yang digunakan adalah umpan hidup. Oleh karena itu, kapal huhate selalu dilengkapi ddengan palka ikan hidup untuk mempertahankan umpan yang diangkut tetap hidup smapai di fishing g